Bank Indonesia (BI) menyatakan defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit pada kuartal II 2014 akan tinggi. Defisit neraca transaksi berjalan kuartal pertama besarnya US$4,2 miliar atau 2,06% dari PDB.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan banyak faktor yang akan menaikan defisit neraca transaksi berjalan. "Ini akan dipengaruhi meningkatnya permintaan mendekati Ramadhan. Kenapa triwulan II naik, itu seasional," kata Perry di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Meningkat, ada faktor Ramadhan dan lain-lain. Dari sisi konsusmi kuat, investasi meningkat, produksi meningkat. Angkanya akan kita umumkan."
Perry menyebutkanalasan bisa current account defisit tinggi akibat dari kuartal II. Sebab kebutuham minyak masih tinggi. "Faktor di triwulan II itu ciri cirinya begini defisit tinggi,pertama dari sisi impor tinggi. Memang kuartal II meningkat dengan kegiatan ekonomi meningkat," katanya.
Kedua, Perry mengatakan adanya penurunan ekspor akibat permintaan China melambat serta dampak Undang-Undang larangan ekspor mineral. "Ekspor ada faktor non seasonal yang pengaruhi yaitu penurunan harga komoditas khususnya crude palm oil dan batu bara," katanya.
"Pelambatan permintaan tiongkok. Dan UU minerba kenapa ekspor nonmigas rendah. Impor non migas meningkat karena permintaan tinggi," katanya.
Sumber: ekonomi.inilah.com
No comments:
Post a Comment