Peluang munculnya 5G di
negara Indonesia
5G atau Fifth
Generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar
telekomunikasi seluler meleibih standar 4G. Teknologi generasi kelima ini direncanakan akan resmi
diliris
untuk sistem
operasi seluler pada
2020, sehingga saat ini masih terlalu dini untuk mengetahui akan seperti apa
teknologi 5G tersebut.
Saat ini, perusahaan teknologi
terkemuka di seluruh dunia sedang bekerjasama dalam pengembangan,
standardisasi, dan uji coba teknologi 5G. Indonesia pun tak mau ketinggalan. Sebagai
bagian dari upaya berkelanjutan untuk mempersiapkan Indonesia menyambut
teknologi 5G yang diharapkan akan dikomersialkan mulai tahun 2019 ini,
regulator dan penyedia layanan perlu membangun kemitraan untuk memperbarui
teknologi. Menurut temuan dalam penelitian bertajuk The 5G Economy yang
di komisikan Qualcomm Technologies dan dilakukan bersama oleh perusahaan riset
IHS Markit, PSB, dan Berkeley Research Group (BRG), implementasi teknologi 5G
akan menghasilkan pendapatan hingga $3,5 triliun di 2035 dan mendukung sekitar
22 juta pekerjaan secara global.
Jaringan 5G tidak hanya
diharapkan memberikan latensi sangat rendah (serendah satu milidetik) dan
kecepatan data tinggi secara konsisten (sekitar 100+ Mbps) di seluruh area
jangkauan, tetapi juga untuk menciptakan model bisnis dan industri baru. Dengan
adanya peluang baru yang diciptakan 5G, diharapkan para pelaku industri dapat
lebih kreatif dan mampu meningkatkan produktivitas dengan implementasi
teknologi jaringan terbaru ini. Peluang baru dalam virtual reality (VR)
dan augmented reality (AR), Internet of Things (IoT)
dan layanan mission-critical lainnya diharapkan akan
berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi global, juga industri dan
ekonomi Indonesia. Seperti negara-negara lain di dunia, negara-negara ASEAN,
termasuk Indonesia, berupaya memanfaatkan 5G secara efektif dan inovatif.
“Beberapa industri di kawasan ini akan mulai melihat
keuntungan yang pasti (dari teknologi 5G),” kata Wakil Presiden Teknologi di
Aricent R. Ezhirpavai. Misalnya industri pertanian. Perkebunan besar di
Indonesia menggunakan drone berteknologi 5G untuk mengumpulkan
informasi tentang kondisi tanah dan tingkat kelembaban. Drone akan
menangkap gambar lahan pertanian untuk mendapatkan detail perkebunan, tanah,
cuaca dan mengirimkan gambar beresolusi tinggi lebih dari 5G untuk analisis–
semuanya dalam waktu nyata. Teknologi yang sama juga digunakan untuk keperluan
keselamatan publik. Pemantauan lalu lintas dan pengendalian keramaian adalah
dua contoh yang telah diuji coba, dengan drone yang membantu
menentukan posisi yang tepat, dan platform pengamatan berkelanjutan
yang dapat menilai dan memantau situasi jauh sebelum kedatangan patroli polisi. Perusahaan skala menengah dan perusahaan baru .
Unssaf 2019
No comments:
Post a Comment