The Fed Diam, Pasar Bergejolak

Unssaf
0

Kebijakan ekonomi suatu negara umumnya dibagi menjadi 2 jenis kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan juga moneter. kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan suatu negara, contohnya seperti kebijakan tentang pajak, anggaran pemerintah, ekspor dan impor, dan lain-lain. Pada Kabar Buletin kemarin kita sudah membahas tentang kebijakan fiskal. Kemarin kita membahas tentang kebijakan ekspor dan impor dari negara Amerika Serikat yang pasti ini akhirnya akan berdampak pada pendapatan Amerika itu sendiri.

Pada Kabar Buletin kali ini kita akan membahas sisi lainnya, yaitu kebijakan moneter. kebijakan moneter adalah kebijakan atau upaya yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunganya. Perlu dicatat kebijakan moneter ini bukan ditetapkan oleh pemerintah  suatu negara, tetapi kebijakan ini ditetapkan oleh bank sentral di negara tersebut secara independen. Di Indonesia sendiri kebijakan moneter ini diatur secara independen oleh bank sentral indonesia atau biasa disebut Bank Indonesia.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Untuk mencapainya, bank sentral dapat mengatur suku bunga, menjual atau membeli surat berharga, serta menetapkan giro wajib minimum (GWM).

Suku bunga memegang peran penting dalam mengatur ekonomi. Saat inflasi tinggi, misalnya karena terlalu banyak uang beredar, bank sentral dapat menaikkan suku bunga. Hal ini mendorong masyarakat untuk memindahkan dana dari aset berisiko seperti saham ke instrumen aman seperti obligasi. Selain itu, pinjaman jadi lebih mahal, menurunkan daya beli, dan mengurangi permintaan agregat, sehingga menekan inflasi. Sebaliknya, saat inflasi rendah, suku bunga diturunkan untuk mendorong konsumsi dan investasi.

Dampaknya pada investasi, saat suku bunga tinggi, dana cenderung mengalir keluar dari pasar yang berisiko seperti saham ke instrumen aman. Sebaliknya, suku bunga rendah mendorong aliran dana ke instrumen berisiko seperti saham, karena imbal hasil dari aset aman menjadi kurang menarik.Perubahan suku bunga negara besar seperti AS juga mempengaruhi pasar modal global. Saat The Fed menaikkan suku bunga, imbal hasil obligasi AS naik, membuat investasi di AS lebih menarik daripada di pasar saham atau obligasi negara berkembang. Sebaliknya, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed (pelonggaran moneter) biasanya mendorong dana mengalir ke pasar negara berkembang.

Pada 2024–2025 ini, The Fed belum menurunkan suku bunga, bahkan sempat menahan di level tinggi 4,25–4,50%. Investor pun berhati-hati mengambil risiko. Secara umum, USD menguat karena suku bunga AS tinggi, sementara beberapa mata uang Asia menurun. Ekonom SMBC Singapore Ryota Abe menilai: “Ekonomi AS akan tetap kuat di 2025, yang membuat USD juga tetap kuat, sehingga stabilitas rupiah terancam, memberi sedikit peluang bagi BI menurunkan suku bunga”.

Suku bunga AS tinggi dan perang dagang memicu volatilitas pasar global, termasuk Indonesia. Investor asing cenderung menarik dana dari saham Indonesia untuk diinvestasikan di aset yang lebih aman. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan sesekali. Sepanjang Q1 2025 pasar masih fluktuatif seiring sentimen global. Aliran modal keluar ini selaras dengan melemahnya rupiah, yang menurunkan minat investor.

Dengan keputusan The Fed yang menciptakan tekanan dan tantangan pada ekonomi global terutama pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, kita sebagai investor harus menyesuaikan strategi investasi kita dengan dinamika ekonomi yang membuat pasar kita lebih volatil. Beberapa strategi yang bisa kita terapkan adalah seperti fokus pada sektor non-siklikal, yang mana ini sering dianggap sebagai sektor tahan banting, kita juga bisa memilih emiten atau perusahaan yang memiliki tingkat dividen yang menarik dan stabil, menghindari sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan, properti, dan lain lain.


Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!